Studi China Vaksin Sinovac dan Sinopharm Efektif Lawan Delta
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah studi menunjukkan dua suntikan vaksin dengan metode virus non aktif buatan China, Sinovac dan Sinopharm masih efektif dalam mencegah virus corona varian Delta.
Dilansir dari tabloid nasional China, Global Times, penelitian ini mengatakan dua dosis suntikan vaksin tersebut, memiliki efikasi 70,2% dan 100% dalam mencegah gejala sedang dan gejala serius akibat varian delta.
Penelitian yang dipimpin oleh ahli epidemiologi China terkemuka Zhong Nanshan ini diterbitkan dalam jurnal Emerging Microbes & Infections pada 14 Agustus lalu.
"Laporan ini didasarkan pada data 153 kasus yang dikonfirmasi dan 475 kontak dekat yang dikumpulkan selama wabah di Guangzhou, Provinsi Guangdong Cina Selatan, antara 18 Mei dan 20 Juni, yang disebabkan oleh varian Delta," tulis laporan tersebut, dikutip Senin (23/8/2021).
Di antara kasus yang dikonfirmasi, 105 memiliki gejala sedang sementara 16 lainnya memiliki gejala serius atau kritis. Menurut laporan, tak satupun dari pasien serius atau kritis diberi vaksin.
Di antara kasus yang divaksinasi, 61,3% menerima dua suntikan vaksin Sinovac dan 27,5% menerima dua suntikan Sinopharm. Sementara 10,4% lainnya diberi campuran vaksin dari kedua perusahaan tersebut.
Studi menunjukkan bahwa, berdasarkan sampel yang terbatas, satu suntikan vaksin yang tidak aktif hanya menunjukkan kemanjuran 14% dalam mencegah Covid-19.
Dikatakan bahwa prosedur dua suntikan vaksin buatan China adalah 72,5% pada orang berusia 40-59 tahun. Vaksin ini bahkan lebih efektif pada wanita daripada pria karena menunjukkan kemanjuran 70,4% dalam mencegah gejala ringan pada pria dan 79,1% dalam mencegah gejala sedang pada wanita.
[Gambas:Video CNBC]
(sef/sef)
0 Response to "Studi China Vaksin Sinovac dan Sinopharm Efektif Lawan Delta"
Post a Comment